Wednesday, October 27, 2010

Letusan Gunung Merapi Renggut 25 Jiwa Termasuk Mbah Maridjan

Penyelamat menjelajahi lereng gunung berapi Indonesia yang paling stabil Rabu setelah diguncang oleh letusan yang memuntahkan awan abu membakar, menewaskan sedikitnya 25 warga desa termasuk seorang Mbah Maridjan yang dikenal sebagai gatekeeper spiritual gunung.

Ledakan itu mereda tekanan yang telah membangun di belakang kubah lava bertengger di kawah gunung berapi, namun para ahli mengatakan yang terburuk mungkin tidak akan berakhir. Kubah lava bisa melepaskan gas mematikan dan puing-puing jika runtuh.

"Ini hari ini sedikit lebih tenang," kata Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. "Tidak ada awan panas, tidak keroncongan Tapi banyak energi yang terkurung di sana.. Tidak ada mengatakan apa yang selanjutnya."

Gunung Merapi, yang diterjemahkan sebagai "Fire Mountain," telah meletus berkali-kali selama 200 tahun terakhir, seringkali dengan hasil yang mematikan. Pada tahun 1994, 60 orang tewas, sedangkan pada tahun 1930, lebih dari selusin desa telah dibakar, sehingga sampai dengan 1.300 mati.

Masih, seperti gunung berapi lainnya di Indonesia, banyak orang menelepon ke rumah subur lereng. Lebih dari 11.000 tinggal di dekat Merapi.

Meskipun ribuan mengalir ke tempat penampungan darurat sementara setelah letusan Selasa kuat, banyak mulai kembali Rabu mengatakan mereka harus cenderung tanaman mereka dan melindungi rumah mereka.

"Aku terus berpikir tentang apa yang terjadi di sana, dengan sapi saya, milik saya," kata Hadi Sumarmo, yang memiliki pertanian di Srumbung, sebuah desa tiga mil (tujuh kilometer) dari mulut kawah. "Saya hanya ingin kembali untuk memeriksa. Jika aku mendengar sirene, aku akan keluar lagi dengan cepat."